Cara mencelup kain dengan pewarna Naptol/Naftol/Naphtol pada Batik atau Pakaian




Ada begitu banyak jenis pewarna yang bisa kamu dapatkan dengan mudah. Namun, setiap jenis pewarnaan memiliki cara berbeda dalam teknik pencelupannya, ada yang harus dilakukan berulang, ada yang harus ditakar dengan tepat, ataupun dilakukan pencelupan secara berulang untuk mendapatkan warna yang diinginkan.

Selain faktor jenis warna, faktor lain juga mempengaruhi warna yang dihasilkan. Seperti musim yang mempengaruhi intensitas cahaya matahari yang didapat, kadar pH air di tempat atau kawasan mencelup kain, hingga jenis kain yang digunakan pada pencelupan. 

Sebelum memulai, penjelasan singkat mengenai pewarna Naptol. Pewarnaan yang akan digunakan kali ini adalah Chemical Dyeing atau jenis pewarnaan menggunakan dengan Zat Kimia yaitu Naptol. Naptol adalah senyawa organik berpendar dengan rumus kimia C10H7OH, dimana Naptol bersifat tidak mudah larut dalam air, dan harus dibantu Soda Kustik dalam pelarutannya, juga menggunakan air panas sebelum dicampur dengan air biasa. Setelah mencampur Naptol dengan Soda Kustik pada air panas, warna yang dihasilkan perlu dibangkitkan dengan garam pembangkit atau disebut juga Garam Diazo (warna yang dihasilkan naptol tidak akan langsung terlihat sebelum ditambahkan garam diazo). 

Ada langkah khusus pada jenis pewarnaan Naptol, tidak dapat dicampur begitu saja, karena warna yang dihasilkan tidak akan maksimal. 

1. Persiapkan Takaran Warna



Kamu wajib menggunakan timbangan untuk meracik warna yang diinginkan. Sebagai contoh, warna yang akan dihasilkan kali ini adalah merah darah untuk 1 lembar kain berukuran 2 meter x 1 meter. Perbandingan antara naphtol, soda kustik, dan garam diazo perlu diatur, contohnya sebagai berikut : 

{(Naptol + Soda Kustik) / Garam Diazo}
{(1gr + 0.5gr) /per 2gr}

Contoh mencelup 1 lembar kain 2m*1m :
{ (Napthol 10gr + Soda Kustik 5gr + air panas 1 liter) + air biasa 6 liter /per Garam Diazo 20gr + 7 liter air }


2. Melarutkan Zat Warna 

Siapkan 2 wadah berbeda :

Pertama, untuk Naptol + Soda Kustik. 
Takar sebanyak 10gr Naptol dengan 5gr Soda Kustik atau setengah dari naphtol, jadi jika menggunakan 20gr Naptol untuk 2 lembar kain, maka harus mencampurkannya dengan 10gr Soda Kustik. Kenapa harus soda kustik? Karena Naptol tidak mudah larut pada air, dan dibutuhkan soda kustik untuk melarutkannya. Setelah takaran tercipta, larutkan kedua zat tersebut  dengan menambahkan air mendidih(air panas) sebanyak 1 liter sampai keduanya bercampur. Hati - hati saat memasukan air panas karena larutan akan bereaksi, berupa letupan letupan kecil. Setelah tercampur, tambahkan air biasa ke dalam wadah larutan pertama sebanyak 6 liter, jadi total air adalah sebanyak 7 liter.

Kedua, Garam Diazo.
Garam diazo adalah pembangkit warna sekaligus fiksasi agar warna yang dihasilkan muncul. Hanya diperlukan air biasa sebanyak 7 liter untuk melarutkan Garam Diazo. Namun, jika bubuk Garam Diazo terlihat menggumpal atau tidak serbuk, sebaiknya dilarutkan dulu dengan sedikit air panas lalu tambahkan air biasa agar tercampur dengan baik. 





3. Proses Pencelupan

Setelah dicampur dengan air masing masing total sebanyak 7 liter pada wadah berbeda, basahi dahulu kain yang akan dicelup. Dapat ditambahkan juga TRO (Turkish Red Oil) pada kain yang akan dibasahi. 

Langkah selanjutnya adalah memasukan kain yang telah dibasahi pada larutan pertama yang telah disiapkan, sambil ditekan tekan hingga semua zat warna terserap pada pori kain. 



Warna yang dihasilkan belum menjadi merah, melainkan terlihat kuning karena belum diaktifkan dengan garam diazo sebagai pembangkit. Usahakan pewarnaan merata disetiap proses. 

Langkah selanjutnya adalah proses pembangkit dengan Garam Diazo, warna kuning tadi akan berubah sedikit demi sedikit menjadi merah





Tips jika dirasa warna yang diinginkan kurang pekat, kamu dapat mengulang proses pencelupan dengan memasukannya kembali ke larutan pertama, dilanjutkan tahap kedua, dan seterusnya hingga warna yang diinginkan didapat. 





Dilanjutkan dengan tahap pencucian untuk menghilangkan sisa zat warna.




Warna yang dihasilkan ketika basah mungkin terlihat gelap sebelum dijemur dan benar benar kering, jadi diperlukan ketelitian khusus pada saat proses pencelupan, selain berlatih. 


Jadi kesimpulannya, pewarnaan naptol sedikit rumit dalam proses penakaran dan pencelupan, namun warna yang dihasilkan sangat baik dan jelas, juga awet atau tidak mudah luntur. 

Tutorial Pencelupan Naptol https://youtu.be/mthn6CvRI3w

Terima kasih, selamat mencoba! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tutorial Pounding Ecoprint Mudah

Perawatan Produk Handmade seperti Batik dan Tie Dye Shibori Jumputan

Cara membuat Shibori Tie Dye dengan Teknik Melipat (Itajime Shibori Tutorial)